Sabtu, 08 Desember 2012
Senin, 19 November 2012
Struktur Sistem Sirkulasi Pada Invertebrata
Sistem sirkulasi adalah
sistem penyebaran oksigen pada seluruh tubuh. Tidak semua hewan mempunyai
sistem sirkulasi khusus, misalnya pada hewan yang uniseluler. Sistem sirkulasi
pada hewan dibedakan menjadi Sistem difusi yaitu isitem yang terjadi pada
invertebrata rendah seperti paramecium, amoeba maupun hydra belum mempunyai
sistem sirkulasi berupa jantung dengan salurannya yang merupakan jalan untuk
peredaran makanan. Makanan umumnya beredar keseluruh tubuh karena adanya aliran
protoplasma. Sistem peredaran darah terbuka yaitu jika dalam peredarannya darah
tidak selalu berada di dalam pembuluh, misalnya Arthropoda dan Sistem peredaran darah
tertutup jika dalam peredaran-nya darah selalu berada di dalam pembuluh,misalnya
Annelida,
Mollusca, Vertebrata.
Struktur sistem
sirkulasi pada hewan invertebrata adalah sebagai berikut :
1.
Protozoa
Hewan bersel satu
(Protozoa) tidak memiliki sistem peredaran darah. Gas yang dibutuhkan dan zat
makanan yang akan diserap dilakukan secara difusi, karena tubuh hanya terdiri
atas satu sel sehingga seluruh aktivitas metabolismenya dilakukan oleh sel itu
sendiri.
Banyak hewan jenis ini
yang mengunakan organel selnya untuk metabolisme. Seperti paramecium menggunkan
vakuola kontraktril untuk mengedarkan zat makanan cair, dan menggunakan vakuola
makanan untuk mengedarkan zat makanan padat.
2.
Porifera
Belum memiliki sistem sirkulasi
khusus, tubuhnya terdiri atas dua lapisan sel, lapisan dalam terdiri atas sel-sel
yang disebut koanosit. Koanosit berfungsi menangkap makanan secara
fagosit yang selanjutnya disebarkan keseluruh tubuh oleh amoebosit secara difusi dan osmosis
3.
Coelenterata
Pada invertebrata yang belum
memiliki sistem peredaran khusus, misalnya Hydra, transportasinya dilakukan
oleh sistem gastrovaskuler, yakni saluran pencernaan yang berfungsi sekaligus
sebagai alat peredaran. Saluran pencernaan pada Hydra bercabang-cabang dan
bercabang-cabang lagi ke semua bagian tubuh. Percabangan ini menyebabkan
permukaan dalam saluran pencemaan semakin luas, sehingga saluran ini akan
lebih efisien dalam melakukan penyerapan zat sekaligus mengantarkan zat yang
diserapnya ke seluruh jaringan tubuh. Dengan demikian, walaupun pada hewan ini
tidak terdapat sistem peredaran khusus, zat yang diserap oleh saluran
pencernaan akan dapat mencapai seluruh jaringan tubuh.
4.
Platyhelminthes
Platyhelminthes seperti planaria
sistem peredarannya dilakukan secara osmosis ke seluruh permukaan tubuh. Sel mesenkim berrfungsi membantu
distribusi makanan yang telah dicernakan. Makanan yang tidak dicerna
dikeluarkan melalui mulut, misal pada Planaria.
5.
Nemathelminthes
6.
Annelida
Cacing menggunakan permukaan
tubuhnya untuk bernapas. Hewan ini memanfaatkan permukaan kulitnya untuk
bernapas. Oleh karena itu, kulit cacing tanah selalu basah untuk memudahkan
terjadinya pertukaran udara. Di bawah permukaan kulitnya yang basah tersebut,
ternyata terdapat kapiler-kapiler darah. Melalui kapiler ini, oksigen berdifusi
masuk ke dalam kulit, lalu ditangkap dan diedarkan oleh sistem peredaran darah.
Sebaliknya, karbon dioksida yang terkandung dalam darah dilepaskan dan
berdifusi keluar tubuh.
Gambar 7.11 Cacing
menggunakan seluruh permukaan tubuhnya untuk bernapas
Sirkulasi Pada Cacing Tanah
- Peredaran darah cacing tanah merupakan sistem peredaran darah tertutup.
- Cacing tanah mempunyai lengkung aorta yang berfungsi sebagai jantung
. Annelids Circulatory
Peredaran Darah Annelida
Annelids such as earthworms have some circulatory
system components, fluid and blood vessels.
Annelida, misalnya cacingtanah memiliki beberapa
komponen sistem peredaran darah, yaitu cairan dan pembuluh darah
- The blood fluid consists of blood plasma containing the hemoglobin and corpuscular. Corpuscular contains gas, sugar, amino acids, salt, the molecules and ions that play a role in metabolism. Blood on the earthworm serves to transport O2 and nutrients
Cairan darah terdiri atas plasma darah yang mengandung
hemoglobin dan korpuskula. Korpuskula mengandung gas, gula, asam amino, garam,
dan molekul-molekul serta ion-ion yang berperan dalam metabolisme. Darah pada
cacing tanah berfungsi untuk mengangkut O2 dan zat makanan.
- Blood vessels composed of the dorsal vessel or supra intestinal located in the dorsal, ventral vessels or sub intestinal located in the abdomen, and the side vessel. The side vessel consists of five pairs of vessels loop (auxiliary heart) and is located on the seventh segments (somites). Auxiliary heart connect to the ventral and dorsal vessels. -
Pembuluh darah terdiri atas pembuluh darah dorsal atau
supraintestinal yang terletak di punggung, pembuluh darah ventral atau
subintestinal yang terletak di perut, dan pembuluh saraping. Pembuluh samping
berupa lengkung-lengkung aorta (jantung) yang berjumlah lima pasang dan
terletak pada ruas ketujuh. Lengkung-lengkung aorta menghubungkan pembuluh
darah ventral dan dorsal.
- Earthworm has closed circulatory system. Blood circulation begins at the dorsal vessels and five contracted vessels loop. Blood fluid originated from the vessels loop to the ventral vessels. From the ventral vessels, substances that are transported by the blood fluid will diffuse into the tissue through the capillaries. Blood fluid, which comes from the tissue, flows into the second vessel system toward the dorsal vessels, and then it returns to the vessels loop. Transporting waste from the tissue carried by lymphatic vessels and poured into an excretory tool for discarded. Consider Figure
Cacing tanah memiliki sistem peredaran darah tertutup.
Peredaran darah dimulai pada saat pembuluh darah punggung dan lima lengkung
aorta berkontraksi. Cairan darah yang berasal dari lengkung aorta menuju ke
pembuluh darah perut. Dari pembuluh darah perut, zat- zat yang diangkut oleh
cairan darah akan berdifusi ke dalam jaringan
melalui kapiler. Cairan darah yang berasal dari
jaringan, mengalir ke system pembuluh kedua menuju pembuluh darah punggung,
kemudian kembali ke lengkung aorta. Pengangkutan kotoran dari jaringan
dilakukan oleh pembuluh limfa dan dialirkan ke alat ekskresi unfuk dibuang.
Perhatikan Gambar
Figure Earthworms circulatory systems
Gambar Sistem peredaran darah cacing tanah
Gambar Sistem peredaran darah cacing tanah
Memiliki sistem peredaran darah tertutup, yang terdiri dari pembuluh darah
dorsal, pembuluh darah ventral dan lima pasang lengkung aorta yang berfungsi
sebagai jantung, misal pada cacing tanah (Pheretima).
Arah aliran
darah :
Lengkung
aorta pembuluh ventral kapiler (seluruh jaringa tubuh) pembuluh dorsal
lengkung aorta (pembuluh jantung).
Oksigen diabsorbsi melalui kulit dan dibawa pembuluh kapiler menuju ke
pembuluh dorsal. Pertukaran darah terjadi paad kapiler. Darah cacing tanah
mengandung haemoglobin yang terlarut dalam cairan darahnya.
Memiliki sistem peredaran darah
tertutup, yang terdiri dari pembuluh darah dorsal, pembuluh darah ventral dan
lima pasang lengkung aorta yang berfungsi sebagai jantung, misal pada cacing
tanah (Pheretima).
Arah aliran darah :
Lengkung aorta à pembuluh
ventral à kapiler (seluruh jaringa
tubuh) à pembuluh
dorsal à lengkung
aorta (pembuluh jantung).
Oksigen diabsorbsi melalui kulit dan
dibawa pembuluh kapiler menuju ke pembuluh dorsal. Pertukaran darah terjadi
paad kapiler. Darah cacing tanah mengandung haemoglobin yang terlarut dalam
cairan darahnya.
Peredaran darah cacing merupakan peredaran tertutup.
Selama dalam peredarannya darah tetap berada di dalam pembuluh. Alat peredaran
darah cacing tanah terdiri atas pembuluh darah punggung (dorsal), pembuluh
darah perut (ventral) dan lima pasang lengkung aorta yang berfungsi
sebagai jantung. Karena itu jantung cacing sering disebut jantung aorta.
Perhatikan
bagian berwarna merah. Itulah jantung aorta pada cacing.
Jantung
aorta pada cacing tanah, terbagi menjadi pembuluh darah dorsal dan ventral
Bila pembuluh punggung dan jantung berdenyut, darah
mengalir menuju ke pembuluh darah perut, lalu mengalir menuju ke bagian
belakang (posterior) tubuh dan selanjutnya kembali ke jantung aorta melalui
poembuluh darah punggung. Darah yang beredar mengangkut nutrisi dan oksigen,
serta mengambil sisa metabolisme untuk dikeluarkan dari dalam tubuh.
Cacing tanah belum memiliki alat pernapasan khusus.
Oksigen dari udara bebas berdifusi ke dalam darah cacing melalui seluruh
permukaan kulit. Dari sini oksigen diangkut oleh darah didalam kapiler
bersama-sama dengan darah yang mengangkut zat makanan dari usus menuju ke
pembuluh darah punggung. Selanjutnya darah tersebut dipompakan keseluruh jaringan
tubuh.
Berbeda dengan darah vertebrata yang hemoglobinnya
terikat dalam sel darah merah, hemoglobin darah cacing larut dalam plasma
darah.
7.
Mollusca
Alat
peredaran darah terdiri atas jantung pada ruang perkard di sebeah ujung
posterior-dorsal, sinus dan pembuluh darah. Darah yang berasal dari tubuh masuk
ke jantung melalui sinus.
GASTROPODA
Darah
Achatina fulica terdiri dari sel-sl darah dan plasma yang tidak
berwarna. Alat peredaran darah terdiri dari jantung dan pembuluh darah. Jantung
terdiri atas sebuah atrium dan ventrikel berotot, dan sinus . Dari ventrikel
keluar aorta yang bercabang menjadi aorta posterior yang memasok kelanjar
pencernaan dan aorta anterior ang memasok darah ke kepala dan kaki. Darah dari
kapiler arteri masuk ke kapiler vena lalu mauk ke jantung melalui sinus. Darah
dari sinus akan masuk ke dinding rongga mantel. Setelah terjadi pertukaran gas,
darah yang kaya akan oksigen masuk ke vena pulmonalis menuju atrium.
BILVAVIA
Sistem
sirkulasi terdiri atas jantung, aorta anterior dan aorta dorsal. Jantung
terletak di bagian dorsal di dalam perikard dan terdiri atas dua aurikel
dan ventrikel. Dari ventrikel muncul dua aorta, yakni aorta anterior yang
memasok darah ke kaki, lambung dan mantel; serta aorta posterior yang memasok
darah ke rectum dan mantel.
CEPALOPODA
Respirasi
dilakukan dengan menggunakan insang yang berjumlah sepasang di kanan kiri ruang
mantel bagian ventral. Sirkulasi darah dilakukan dengan baik. Alat-alat
sirkulasi terdiri atas jantung dan sejumlah pembuluh darah. Jantung menerima
darah dari vena cava anterior dan vena cava posterior kemudian meuju insang
melalui pembuluh darah afferent ke kapiler dan terjadilah pertukaran O2 dengan
CO2. Darah yang mengandung O2 keluar dari masing-masing
insang melalui pembuluh darah efferent menuju aurikel di setiap sisi yang
masing-masing bermuara pada jantung sistemik.
Alat peredaran darah siput terdiri atas jantung dan
pembuluh darah yang masih sederhana. Jantungnya terdiri atas atrium dan
ventrikel yang terletak di dalam rongga perikardial. Jika jantung berdenyut,
darah akan terpompa ke luar menuju rongga perikardial atau sinus terus menuju
ke jaringan tubuh.
Di dalam jaringan, darah akan membebaskan zat makanan dan menyerap zat-zat sisa. Selanjutnya darah akan menuju ke rongga perikardial terus ke jantung melalui ostium.
Di dalam jaringan, darah akan membebaskan zat makanan dan menyerap zat-zat sisa. Selanjutnya darah akan menuju ke rongga perikardial terus ke jantung melalui ostium.
Mollusca
Memiliki sistem peredaran darah tertutup. Jantung pada hewan ini sudah
terdapat atrium (serambi) dan ventrikel (bilik) serta terdapat pembuluh darah
vena dan arteri, misal pada keong (Pila globosa).
Memiliki sistem peredaran darah
tertutup. Jantung pada hewan ini sudah terdapat atrium (serambi)
dan ventrikel (bilik) serta terdapat pembuluh darah vena dan arteri,
misal pada keong (Pila globosa).
8.
Ecinodermata
9.
Arthropoda
2) Sistem peredaran darah pada Arthropoda
Alat peredaran darah serangga terdiri atas jantung dan arteri. Jantung disebut jantung pembuluh. Darah dan cairan tubuh serangga disebut hemolimfa.
Arah aliran hemolimfa adalah:
hemolimfa terpompa mengalir melalui>--Bila jantung pembuluh berdenyut masuk jaringan-jaringan tubuh tanpa>--masuk rongga tubuh >--arteri dari jaringan-jaringan tubuh akan >--melalui pembuluh-pembuluh kapiler kembali masuk ke jantung pembuluh melalui ostium.
Fungsi hemolimfa untuk mengedarkan zat-zat makanan kepada sel-sel. Hemolimfa tidak mengandung hemoglobin sehingga tidak mengikat oksigen. Dengan demikian darah Arthropoda hanya mengedarkan sari makanan. Oksigen dan karbondioksida diedarkan melalui sistem trakea yang memungkinkan oksigen dari lingkungan dapat mencapai jaringan.
Jika materi/bahan ini berguna bagi anda silahkan copy, dan tolong anda klik iklan yang ada sebagai Donasi/sumbangan anda.
Alat peredaran darah serangga terdiri atas jantung dan arteri. Jantung disebut jantung pembuluh. Darah dan cairan tubuh serangga disebut hemolimfa.
Arah aliran hemolimfa adalah:
hemolimfa terpompa mengalir melalui>--Bila jantung pembuluh berdenyut masuk jaringan-jaringan tubuh tanpa>--masuk rongga tubuh >--arteri dari jaringan-jaringan tubuh akan >--melalui pembuluh-pembuluh kapiler kembali masuk ke jantung pembuluh melalui ostium.
Fungsi hemolimfa untuk mengedarkan zat-zat makanan kepada sel-sel. Hemolimfa tidak mengandung hemoglobin sehingga tidak mengikat oksigen. Dengan demikian darah Arthropoda hanya mengedarkan sari makanan. Oksigen dan karbondioksida diedarkan melalui sistem trakea yang memungkinkan oksigen dari lingkungan dapat mencapai jaringan.
Jika materi/bahan ini berguna bagi anda silahkan copy, dan tolong anda klik iklan yang ada sebagai Donasi/sumbangan anda.
Sistem
Peredaran darah
Sistem peredaran darah pada Crustacea disebut sistem peredaran darah
terbuka (haemocoelic). Hal ini berarti bahwa darah beredar tanpa melalui
pembuluh darah, sehingga terjadi kontak langsung antara darah dan jaringan.
Sistem peredaran darah ini menyebabkan hilangnya rongga tubuh, karena darah
memenuhi celah antar jaringan dan organ tubuh yang disebut homocoel (rongga
tubuh yang dipenuhi darah). Rongga tubuhnya hanya pada rongga ekskresi dan
organ perkembangbiakan.
Letak jantung dari Crustacea biasanya terdapat di bagian
dorsal toraks atau di sepanjang badan. Darah keluar dari jantung melalui sebuah
aorta anterior, arteri abdomen posterior, beberapa arteri lateral dan sebuah
arteri ventral. Beberapa Crustacea
tidak mempunyai sistem arteri. Pada kebanyakan Malakostraca terdapat jantung tambahan (accessory heart) atau pompa
darah untuk menaikan tekanan darah.
Sirkulasi Pada Serangga
- Peredaran darah belalang merupakan sistem peredaran darah terbuka.
- Pada belalang mempunyai jantung pembuluh.
2. Sistem
Organ Pernapasan Serangga (Insecta). Serangga adalah kelompok
Arthropoda yang paling banyak jenisnya. Meskipun serangga memiliki sistem
peredaran darah terbuka, namun sistem pernapasan serangga langsung mencapai
jaringannya lewat saluran yang disebut sistem trakea. Sistem
trakea memiliki saluran-saluran tempat pertukaran udara yang bermuara di stigma
atau spirakel, yaitu berupa lubang kecil yang berada
di kedua tepi setiap ruas tubuh serangga. Spirakel memiliki bulu-bulu untuk
menyaring kotoran. Spirakel juga memiliki katup. Dengan cara mengontraksikan
otot-otot yang berhubungan dengan katup-katup tersebut, serangga dapat mengatur
membuka dan menutupnya spirakel. Dalam tubuh serangga, terdapat trakea yang
memanjang di sepanjang tubuhnya. Trakea itu bercabang-cabang menjadi
saluran-saluran udara yang sangat kecil yang disebut trakeolus.
Trakeolus bersentuhan langsung dengan jaringan dalam tubuh serangga. Ujung
trakeolus memiliki cairan. Pada cairan inilah, oksigen dalam udara yang masuk
ke dalam sistem trakea, berdifusi masuk ke dalam sel-sel jaringannya.
Sebaliknya, karbon dioksida juga keluar melalui trakeolus (Perhatikan Gambar
7.12).
Gambar 7.12 Sistem pernapasan serangga disebut
sistem trakea
1. Arthropods Circulatory System
Peredaran Darah Arthopoda
Arthropods have open circulatory system. The example
of constituent components of arthropods circulatory system such as grasshopper
consists of blood vessels, heart, and aorta.
Arthopoda memiliki sistem peredaran darah terbuka.
komponen penyusun sistem peredaran darah Arthropoda, misalnya belalang terdiri
atas darah, jantung pembuluh, dan aorta.
- Grasshopper’s blood do not contain hemoglobin that is not red. Blood only serves to transport nutrients and metabolic waste. Transport of O2 and CO2 (carbon dioxide) is held by the trachea! system.
Darah belalang tidak mengandung hemoglobin sehingga
tidak berwarna merah. Darah hanya berfungsi untuk mengangkut zat makanan dan
zat sisa metabolisme. Pengangkutan O2 dan CO2 (karbon dioksida) dilakukan oleh
sistem trakea
- The heart vessel serves as a pump. Valves of the heart vessels called ostia and function to the entry of blood to the heart.
Jantung pembuluh berfungsi sebagai alat pemompa. Katup
pada jantung pembuluh disebut ostium dan berfungsi untuk masuknya darah ke
jantung
- The aorta is a long vessel with a hollow in the front and is located in front of the heart vessels dorsally. Circulation begins when the heart vessels pump blood in the small spaces of the body cavity. Movement of the coordinated muscles returns blood from the body cavity into the dorsal sinus (dorsal spaces) and then enters the heart vessels through ostia. Consider Figure
Aorta merupakan
pembuluh panjang yang berlubang di bagian
depan dan terletak di depan jantung pembuluh dari arah dorsal. Peredaran darah
dimulai pada saat jantung pembuluh memompa darah ke dalam ruang-ruang kecil
dari rongga badan. Gerakan otot-otot
tubuh yang terkoordinasi, mengembalikan darah dari
rongga badan ke sinus dorsal (ruang-ruang punggung) kemudian memasuki
jantung pembuluh melalui ostium. Perhatikan Gambar
2. Annelids Circulatory
. Arthropoda
Memiliki sistem peredaran darah terbuka. Jantung disebut jantung
pembuluh. Darah dan cairan tubuh serangga disebut hemolimfa.
Arah aliran
darah :
Bila jantung
pembuluh berdenyut maka hemolimfe mengalir melalui arteri ke rongga tubuh
jaringan tubuh tanpa melalui kapiler Jantung pembuluh melalui ostium.
Fungsi hemolimfa adalah mengedarkan zat makanan ke sel-sel. Hemolimfa tidak
mengandung haemoglobin sehingga tidak mengikat oksigen dan darah tidak berwarna
merah. O2 dan CO2 diedarkan melalui sistem trakea.
Memiliki sistem peredaran darah
terbuka. Jantung disebut jantung pembuluh. Darah dan cairan tubuh
serangga disebut hemolimfa.
Arah aliran darah :
Bila jantung pembuluh berdenyut
maka hemolimfe mengalir melalui arteri ke rongga
tubuh à jaringan
tubuh tanpa melalui
kapiler à jantung
pembuluh melalui ostium.
Fungsi hemolimfa adalah mengedarkan
zat makanan ke sel-sel. Hemolimfe tidak mengandung haemoglobin sehingga tidak
mengikat oksigen dan darah tidak berwarna merah. O2 dan CO2 diedarkan
melalui sistem trakea.
Serangga
Alat peredaran darah serangga, misalnya belalang,
terdiri atas jantung pembuluh dan pembuluh darah. Bila jantung pembuluh
berdenyut, darah akan terpompa ke arah depan melalui aorta. Selanjutnya darah
akan beredar bebas ke seluruh tubuh tanpa melalui pembuluh pembuluh darah.
Itulah sebabnya sistem peredaran darah pada serangga disebut sistem peredaran
darah terbuka.
Pembagian
tubuh belalang. Perhatikan jantung pembuluhnya (heart).
Struktur
jantung pembuluh pada belalang. Darah yang dipompa jantung keluar dari dalam
pembuluh darah (peredaran terbuka). Darah yang beredar langsung diluar pembuluh
ini sering disebut hemolimfe.
Selama dalam peredarannya, darah mensuplai zat makanan
ke jaringan-jaringan dan mengambil zat-zat sisa metabolisme. Selanjutnya darah
dari jaringan akan kembali ke jantung pembuluh melalui lubang-lubang halus
(ostium) yang terdapat diantara gelembung jantung.
Darah serangga tidak mengandung hemoglobin maka tidak
berwarna merah. Darah serangga hanya berperan mengedarkan nutrisi dan tidak
berperan dalam pengangkutan oksigen, karena oksigen telah diedarkan oleh sistem
trakea yang bercabang-cabang menuju ke berbagai jaringan.
Langganan:
Postingan (Atom)