Sabtu, 17 November 2012

Laporan Akhir Praktikum Biokimia



A. JUDUL                 : TES KUALITATIF KARBOHIDRAT

B. DASAR TEORI
Karbohidrat adalah senyawa kompleks yang terdiri dari senyawa karbon (C), hidrogen (H) dan oksigen (O) dengan rumus molekul CnH2nOn. Namun demikian karbohidrat sering didefinisikan sebagai polihidroksi aldehida dan poihidroksi keton atau senyawa yang bila dihidrolisis akan menghasilkan residu senyawa tersebut .
Karbohidrat merupakan komponen dalam makanan yang merupakan sumber enrgi utama bagi organisme hidip. Dalam makanan karbohidrat terdapat sebagai polisakarida yang dibuat dalam bentuk fotosintesis. Tumbuhan merupakan gudang yang menyimpan karbohidrat dalam bentuk amilum dan selulosa. Amilum digunakan oleh hewan apabila ada kebutuhan untuk memproduksi energi. Terdapat juga jenis karbohidarat yang tidak bisa dicerna oleh manusia tetapi sering dikonsumsi sebagai bahan makanan tertentu, yaitu serat. Pada tumbuhan, karbohidrat tersebut terdapat sebagai selulosa yaitu senyawa yang membentuk dinding sel tumbuhan. Serat kapas seluruhnya terdiri dari selulosa .
Karbohidrat yang berasal dari makan dalam tubuh mengalami proses pencernaan yang selanjutnya akan di metabolisme sesui dengan kebutuhan tubuh.
Karbohidarat sangat beraneka ragam, misalnya sukrosa (gula pasir) dan kapas keduanya adalah karbohidarat. Salah satu perbedaan utama antara berbagai tipe karbohidrat adalah ukuran molekulnya. Secara umum karbohidrat dapat dibagi atas tiga golongan berdasarkan jumlah residu gula yang dimiliki yaitu monosakarida ialah karbohidarat yang sederhana dalam arti molekulnya hanya terdeiri atas satu residu gula dan tidak dapat diuraikan dengan cara hidrolisis, disakarida ialah golongan karbohidrat yang terdiri atas dua molekul monosakarida dan oligosakarida serta polisakarida ialah karbohidrat yang mempunyai molekul yang lebih banyak dan lebih kompleks dari pada monosakarida dan disakarida.

Pembagian Karbohidrat     
Berdasarkan hasil hidrolisa dibagi menjadi empat golongan, yaitu :
1. Monosakarida.      
          Monosa = gula sederhana, ialah karbohidrat dimana molekulnya tidak
dapat dihidrolisa lagi penjadi molekul yang lebih kecil.        
Sifat dari monosakarida = mudah larut dalam air, larutannya berasa
manis.

2. Oligosakarida ialah gula yang bila terhidrolisa menghasilkan bebera
pa molekul monosakarida. Termasuk senyawa ini ialah :       
a) disakarida, tersusun dari 2 molekul monosakarida .
b).trisakarida, tersusun dari 3 molekul monosakarida.,          
c) tetrasakarida, tersusun dari 4 molekul monosakarida.       

         Sifat dari oligosakarida : mudah larut daiam air dan larutannya berasa manis.
Monosakarida dan oligosakarida karena berasa manis kedua golongan ini disebut gula.     

3. Polisakarida, ialah karbohidrat dimana molekulnya apabila dihidroli
sa menghasilkan banyak sekali monosakarida (300). 
Sifat polisakarida : sukar larut dalam air, larutannya dalam air be     rupa kolloid dan rasanya tidak manis, sering disebut bukan gula.                                        
Dalam larutan asam yang encer, walaupun dipanaskan, monosakarida umumnya stabil. Tetapi apabila dipanaskan dengan asam kuat yang pekat, monosakarida menghasilkan fultural atau derivatya. Reaksi embentukan fultural ini adalah reaksi dehidrasi atau pelepasan molekul air dari suatu senyawa. Pentosa-pentosa hamper secara kuantitatif semua terdehidrasi menjadi fultural. Dengan dehidrasi heksosa-heksosa menghasilkan hidroksimetilfurtural. Oleh karena furtural atau derivatnya dapat membentuk senyawa yang berwarna apabila direaksikan dengan α naftol atau timol, reaksi ini dapat dijadikan reaksi pengenal untuk karbohidrat.
Pereaksi molish terdiri atas larutan α naftol dalam alcohol. Apabila pereaksi ini ditambahkan pada larutan glukosa misalnya, kemudian secara hati-hati ditambahkan asam sulfat pekat, akan terbentuk dua lapisan zat cair. Pada batas antara kedua lapisan itu akan terjadi warna ungu karena terjadi reaksi kondensasi antara furtural dengan α naftol. Walaupun reaksi ini tidak spesifik untuk karbohidrat, namun dapat digunakan sebagai reaksi pendahuluan dalam analisis kualitatif karbohidrat. Hasil negative merupakan bukti bahwa tidak ada karbohidrat. Prinsip tes Molish, Asam sulfat pekat menghidrolisis ikatan glikosidik mnghasilkan monosakarida, yang selanjutnya didehidrasi menjadi fulfural dan turunannya. Hasilnya (fulfural) mengalami sulfonasi dengan alfa naftol memberikan senyawa ungu kompleks. Reaksi ini adalah reaksi yang paling umum untuk pengetesan adanya karbohidrat dan snyawa organic lainnya yang memberikan fulfural dengan asam sulfat pekat.
Pereaksi ini berupa larutan yang mengandung kuprisulfat, natrium karbonat dan natriumsitrat. Glukosa dapat mereduksi ion Cu++ dari kuprisulfat menjadi ion Cu+ yang kemudian mengendap sebagai Cu2O. Adanya natriumkarbonat dan natriumsitrat membuat pereaksi Benedict menjadi basa lemah. Endapan yang terbentuk dapat berwarna hijau, kuning, atau merah bata. Warna endapan ini tergantung pada konsentrasi karbohidrat yang diperiksa. Pereaksi Benedict lebih banyak digunakan untuk pemeriksaan glukosa dalam urine dari pada pereaksi fehling karena beberapa alasan. Apabila dalam urine terdapat asam urat atau kreatinin, kedua senyawa ini dapat mereduksi pereaksi fehling, tetapi tidak dapat mereduksi pereaksi Benedict. Disamping itu pereaksi Benedict lebih peka daripada pereaksi fehling. Penggunaan pereaksi Benedict juga lebih mudaj karena hanya terdiri atas satu macam larutan, sedangkan pereaksi fehling terdiri atas dua macam larutan. Prinsip tes Benedict, Benedict  adalah bentuk lain dari tes fehling dan menghasilkan larutan tunggal yang  lebih baik untuk pengetesan, karena benedict lebih stabil daripada fehling. Hasil yang didapatkan berupa endapan hijau, kuning, merah, tergantung atas kuatnya larutan gula.
Pereaksi ini terdiri atas larutan kupriasetat dan asam asetat dalam air, dan digunakan untuk membedakan antara monosakarida dengan disakarida. Jadi Cu2O terbentuk lebih cepat oleh monosakarida daripada oleh disakarida, dengan anggapan bahwa konsentrasi monosakarida dan disakarida dalam larutan tidak berbeda banyak. Tauber dan kleiner membuat modifikasi atas pereaksi ini yaitu dengan jalan mengganti asam asetat dengan asam laktat dan ion Cu+ yang dihasilkan direaksikan dengan pereaksi warna fosfomolibdat hingga menghasilkan warna biru menunjukkan adanya monosakarida. Disakarida dengan konsentrasi rendah tidak memberikan hasil positif. Perbedaan antara pereaksi Barfoed dengan pereaksi fehling atau Benedict ialah bahwa pada pereaksi Barfoed digunakan suasana asam.
Apabila karbohidarat mereduksi suatu ion logam, karbohidrat ini akan teroksidasi. Gugus aldehida pada karbohidrat akan teroksidasi menjadi gugus karboksilat dan terbentuklah asam monokarboksilat. Sebagai contoh galaktosa akan teroksidasi menjadi asam galaktonat, sedangkan glukosa akan menjadi asam glukonat. Prinsip tes Barfoed, Pereaksi barfoed bersifat asam lemah dan hanya direduksi oleh monosakarida. Pemanasan yang lama menghidrolisis disakarida sehingga bereaksi positif. Endapan tembaga oksida lebih sedikit bila dibandingkan dengan tes benedict. Biarkan tabung tetep berdiri tegak untuk memperoleh endapan. Warna  endapan tembaga oksida pun berbeda, lebih berwarna merah bata bila dibandinkan dengan tes benedict yang berwarna jingga sampai coklat.
Fruktosa dapat dibedakan dari glukosa dengan pereaksi Seliwanoff, yaitu larutan resorsinol dalam asam HCL. Dengan pereaksi ini mula-mula fruktosa tiba-tiba menjadi hidroksimetilfurfural yang selanjutnya bereaksi dengan resersinol membentuk senyawa yang berwarna merah. Pereaksi Seliwanoff ini khas menunjukan adanya ketosa. Prinsip tes Seliwanoff, Ketosa didehidrasilebih cepat daripada aldosa memberikan turunan fulfural, yang selanjutnya berkondensasi dengan resorcinol memberikan warna merah kompleks.
Iodium akan bereaksi dengan karbohidarat, akan terjadi perubahan warna dan juga iodium akan bereaksi dengan polisakarida. Prinsip tes Iodium, Iodium memberikan warna kompleks dengan polisakarida. Tepung memberikan warna biru pada iodium, glikogen, dan tepung yang sudah dihidrolisis sebagian  (eritrodekstrin) memberikan warna merah sampai coklat dengan iodium.
Pada umumnya polisakarida memunyai molekul besar dan lebih kompleks daripada mono dan oligosakarida. Molekul polisakarida terdiri atas banyak molekul monosakarida. Polisakarida yang terdiri atas satu macam monosakarida saja disebut honopolisakarida, sedang yang mengandung senyawa lain disebut heteropolisakaarida. Umumnya polisakarida berupa senyawa berwarna putih dan tidak berbentuk kristal dan tidak mempunyai sifat mereduksi. Prinsip tes Hidrolisis Polisakarida, Polisakarida hanya mengandung satu gugusan reduksi dan beberapa ratus atau lebih gugusan residu sehingga secara efektif gugusan residu tidak mereduksi. Asam menghidrolisa polisakarida menjadi monosakarida.
Pada proses oksidasi oleh asam nitrat pekat dan dalam keadaan panas galaktosa menghasilkan asammusat yang kurang larut dalam iar bila dibandingkan dengan asam sakarat yang dihasilkan oleh oksidasi glukosa. Pembentukkan asam musat ini dapat dijadikan cara identifikasi galaktosa, karena kristal asam musat mudah dimurnikan dan diketahui bentuk kristal maupun titik leburnya. Prinsip tes Asam Mukat untuk Galaktosa, Galaktosa adalah aldoheksosa galaktosa dioksidasi oleh asam nitrat pekat enjadi asam mukat.










HASIL PENGAMATAN
1) Tes Molish
Rounded Rectangle:
 











No.
Nama bahan yang diuji
Hasil
Keterangan
1
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Glukosa
Fruktosa
Galaktosa
Maltosa
Laktosa
Sukrosa
Amilum
kanji
+
+
+
-
+
++
-
-
Ungu
Ungu
Ungu
Ungu
Ungu
Ungu
Ungu
Ungu

Pembahasan
            Dari hasil pengamatan diatas, bahwa dari tujuh bahan yang diuji (larutan karbohidrat) yaitu, glukosa, fruktosa, galaktosa, maltosa, laktosa, sukrosa, amilum. Setelah di tetesi dengan pereaksi molish pada masing-masing tabung reaksi yang telah ada larutan karbohidrat tadi, ternyata pada berbagai macam jenis larutan (larutan karbohidrat) memberikan senyawa ungu kompleks yang menandakan bahwa pada larutan tersebut terdapat monosakarida, disakarida, ataupun polisakarida. Pada percobaan ini yang merupakan monosakarida yang memberikan senyawa ungu atau warna ungu adalah glukosa, fruktosa, dan galaktosa. Pada dasarnya tes Molish dapat digunakan dalam analisis kulitatif karbohidrat dengan warna standar, yang diidentifikasi adalah warna ungu.
            Setelah dilakukan penambahan asam sulfat secara hati-hati terjadi perubahan warna larutan karbohidrat menjadi warna ungu hal ini di karenakan terjadi reaksi kondensasi antara alfa naftol pada reagen molis dengan furfural. Furfural sendiri merupakan hasil dehidrasi pentosa (Ribosa). Alfa naftol juga bereaksi dengan senyawa hidrosimetil furfuran yang merupakan hasil dehidrasi heksosa. Timbulnya panas pada larutan merupakan efek dari penambahan asam sulfat pekat yang memiliki konsentrasi tinggi.
Kesimpulan
            Dari hasil pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa, furfural sulfonasi dengan α naftol memberikan senyawa ungu, yang menandakan bahwa pada percobaan ini terdapat monosakarida, disakarida, dan polisakarida. Terjadi reaksi kondensasi antara furfural dengan α naftol.
Rounded Rectangle:  2) Tes Benedict

No.
Nama bahan
Hasil
Endapan
Keterangan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Glukosa
Fruktosa
Galaktosa
Maltosa
Laktosa
Sukrosa
Amilum
Kanji
Biru
Biru
Biru
Biru
Biru
Biru
Biru
Biru
ü   
ü   
ü   
ü   
-
-
-
ü   



Pembahasan
Pereaksi Benedict berupa larutan yang mengandung kupri sulfat natrium karbonat dan natrium sitrat. Uji dilakukan dengan menambahkan reagent Benedict kedalam larutan karbohidrat dan dilakukan pemanasan. Setelah dilakukan pemanasan terjadi perubahan pada beberapa larutan yaitu Glukosa, fruktosa, dan laktosa. Perubahan ini berupa terbentuknya endapan merah bata pada larutan tersebut. Proses pendinginan ketiga larutan ini tidak mempengaruhi perubahan pada endapan. Sedangkan larutan yang lain berwarna biru yang merupakan warna asli dari reagen. Galaktosa sendiri mengalami sedikit perubahan setelah dipanaskan yaitu terdapat warna merah pada bagian permukaan larutan dan setelah didinginkan warna ini menghilang. Galaktosa merupakan salah satu karbohidrat yang mengandung gugus aldehid dalam pengujian terdapat galaktosa tidak terjadi perubahan yang diharapkan seperti glukosa, fruktosa, dan laktosa. Hal ini mungkin tabung telah terkontamijnasi oleh senyawa lain sehingga tidak menghasilkan endapan seperti halnya karbohidrat lain yang mengandung gugus keton dan aldehid.
            Berdasarkan hasil pengamatan diatas bahwa, dari berbagai macam jenis larutan karbohidrat setelah direaksikan dengan larutan Benedict ternyata reaksinya tidak terjadi secara bersamaan. Hal ini disebabkan tergantung atas konsentrasi karbohidrat yang diperiksa baik disakarida atau monosakarida. Pada dasarnya dari berbagai macam jenis larutan karbohidrat yang diuji ternyata yang bereaksi positif dengan Benedict hanya golongan disakarida dan monosakarida, sedangkan larutan polisakarida seperti amilum tidak dapat bereaksi dengan Benedict. Endapan-endapan yang dihasilkan pada percobaan ini adalah merah. Kuning tergantung atas kuatnya larutan gula. Benedict juga bersifat basa lemah karena adanya natrium karbonat dan natrium sitrat. Sedangkan polisakarida hanya bisa bereaksi dengan pereaksi yang bersifat asam.
Kesimpulan
            Dari hasil pembahasan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa Benedict hanya dapat bereaksi positif dengan golongan disakarida dan monosakarida, sedang polisakarida tidak dapat bereaksi dengan Benedict sebab Benedict termasuk basa lemah, sedang polisakarida hanya dapat bereaksi dengan asam.
Jawaban tugas
1.      mengapa reaksi tidak tarjadi secara bersamaan?
             Hal ini disebabkan tergantung atas konsentrasi karbohidrat yang diperiksa baik disakarida atau monosakarida. Pada dasarnya dari berbagai macam jenis larutan karbohidrat yang diuji ternyata yang bereaksi positif dengan Benedict hanya golongan disakarida dan monosakarida, sedangkan larutan polisakarida seperti amilum tidak dapat bereaksi dengan Benedict
2.      setelah pemanasan selama 5 menit dalam air mendidih, adakah bahan yang tidak bereaksi? Bila ada, bahan apa saja dan mengapa?
Ada, yaitu laktosa, amilum dan sukrosa. Ini disebabkan karena polisakarida hanya bisa bereaksi dengan pereaksi yang bersifat asam, sedangkan sifat dari benedict adalah basa lemah.
3.      samakah warna yang terbentuk sebagai hasil reaksi?bila tidak sama mengapa demikian?
Warna yang di hasilkan sebagai hasil reaksi pada semua larutan tidak sama,hal ini disebabkan karena tergantung pada pemansan dan kuat kandungan gula tiap larutan karbohidrat
Rounded Rectangle:  3) Tes Barfoed

No.
Nama bahan
Hasil 1
Hasil 2
Keterangan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Glukosa
Fruktosa
Galaktosa
Maltosa
Laktosa
Sukrosa
Amilum
Kanji
Biru
Biru
Biru
Biru
Biru
Biru
Biru
Biru
Biru  kuning
Biru kuning
Biru kuning
Biru  ++
Biru ++
Biru  ++
Biru +
Biru
Monosakarida
Monosakarida
Monosakarida
Disakarida
Disakarida
Disakarida
Polisakarida
Polisakarida

 Pembahasan
            Berdasarkan hasil pengamatan diatas bahwa jenis-jenis larutan karbohidrat yang diuji ternyata tidak semuanya bereaksi kaarena Barfoed hanya dapat bereaksi dengan monosakarida. Hal ini disebabkan karena monosakarida bersifat mereduksi lebih cepat daripada disakarida. Dan juga Cu2O terbentuk lebih cepat oleh monosakarida daripada disakarida.
            Pada saat pemanasan larutan karbohidrat dengan pereaksi Barfoed akan menyebabkan reaksi positif pada karbohidrat jenis disakarida apabila pemanasanya lama, dari sebelas bahan yang diuji pada saat pemanasan hanya monosakarida yang dapat bereaksi dengan Barfoed karena monosakarida tidak dapat diuraikan dengan cara hidrolisis.
            Pereaksi ini terdiri atas larutan kupriasetat dan asam asetat dalam air, dan digunakan untuk membedakan antara monosakarida dengan disakarida. Monosakarida dapat mereduksi lebih cepat daripada disakarida. Jadi Cu2O terbentuk lebih cepat oleh monosakarida daripada oleh disakarida, dengan anggapan bahwa konsentrasi monosakarida dan disakarida dalam larutan tidak berbeda banyak.      
            Pada percobaan hanya glukosa dan fruktosa yang cepat bereaksi dengan reagen barfoed. Hal ini disebabkan karena fruktosa dan glukosa merupakan monosakarida. Monosakarida adalah karbohidrat yang sederhana, dalam arti molekulnya hanya terdiri atas beberapa atom karbon saja dan tidak dapat diuraikan dengan cara hidrolisis dalam kondisi lunak menjadi  karbohidrat lain. Monosakarida yang paling sederhana adalah gliseraldehida dan dihidroksiaseton. Apabila dilakukan pemanasan yang lebih lama maka akan menghidrolisis disakarida menjadi bereaksi postif. Tapi pada percobaan yang dilakukan pemansan yang dilakukan tidak terlalu lama hanya sekitar 5 menit, sehingga yang bereaksi hanya monosakarida yaitu menghasilkan endapan yang berwarna merah bata. Sedangkan pada larutan karbohidrat yang termasuk disakarida dan polisakarida tidak terjadi pengendapan. Hal ini karena pereaksi barfoed bersifat asam lemah dan hanya direduksi oleh monosakarida.
 Kesimpulan
            Dari hasil pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa dengan tes Barfoed monosakarida dapat mereduksi lebih cepat daripada disakarida. Jadi Cu2O terbentuk lebih cepat oleh monosakarida daripada disakarida.
Jawaban tugas
1.      apakah pemanasan 5 menit semua bahan bereaksi?bila tidak mengapa?
Tidak semua bahan bereaksi, hal ini disebabkan karena setelah pemanasan 5 menit. Tergantung pada jenis karbohidrat.

4) Tes Saliwanoff

Rounded Rectangle:
 









No.
Nama bahan
Hasil
Keterangan
I
II
III
IV
V
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Glukosa
Fruktosa
Galaktosa
Maltosa
Laktosa
Sukrosa
Amilum
Kanji
+
+
+
+
+
+
-
+

+
+
+
+
+
+
+



+

+
+
+

+

+
+
+

+
+
+


+
+
+
+
Gugus aldehid
Gugus keton
Gugus aldehid
Gugus aldehid
Gugus aldehid
Gugus keton
Gugus aldehid
Gugus aldehid

Pembahasan
            Pereaksi Seliwanoff merupakan larutan resolsinol (1,3 dihidroksi benzena) dalam HCl. Pada pengujian yang dilakukan dengan penambahan pereaki Seliwanoff kedalam larutan karbohidrat tidak menserikan perubahan yang berarti (warna larutan tetap bening) setelah dilakukan pemanasan terjadi perubahan. warna pada dua larutan yaitu pada fruktosa yang menghasilkan warna merah kompleks dan pada sukrosa yang menghasilkan warna orange. Pada larutan merah kompleks diakibatkan oleh larutan resonsinol pada reaksi Seliwanoff yang bereaksi dengan fruktosa reaksinya dimulai dengan diubahnya fruktosa menjadi hidroksi metil fulfuran yang selanjutnya bereaksi dengan resonsinol.
            Dari hasil pengamatan diatas bahwa berbagai macam larutan karbohidrat ternyata pada saat dilarutkan dengan pereaksi Saliwanoff semuanya bereaksi dan warna yang dihasilkan dari berbagai macam jenis larutan karbohidrat setelah bereaksi ada yang berwarna merah kompleks yang menandakan bahwa pada jenis karbohidrat ini terdapat keton atau gugus keton, karena pada dasarnya Saliwanoff hanya dapat bereaksi dengan karbohidrat yang memiliki gugus keton. Contohnya, adalah fruktosa. Sedangkan pada jenis karbohidrat lain seperti glukosa tak dapat dihidrolisis dengan Saliwanoff sehingga warna yang dihasilkan bukan warna merah dan ini berarti tidak mengandung keton tetapi mengandung aldehid sebab karbohidrat adalah polihidroksi keton atau polihidroksi aldehid.
 Kesimpulan
            Dari hasil pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa Saliwanoff hanya dapat bereaksi dengan senyawa yang mempunyai gugus keton dan tidak bereaksi dengan senyawa yang mempunyai gugus aldehid seperti : fruktosa, sukrosa, dan gula pasir.
Jawaban tugas
1.      apakah pemanasan selama 15 menit bahan-bahan mana saja yang bereaksi?
pada 4 menit pertama semua bahan bereaksi namun setelah 4 menit ke 2 dan seterusnya terjadi perubahan pada sukrosa, fruktosa dan kanji
2.      apakah waktu yang diperlukan untuk bereaksi (timbul warna) dari bahan pad butir di atas it sama?
Tidak,karena waktunyang diperlukan untuk perubahan warna pada setiap bahan karbohidrat tidak sama,tergantung pada jenis gugusnya
5) Tes  Iodium
Rounded Rectangle:
 
















No.
Nama bahan
Hasil
Keterangan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Glukosa
Fruktosa
Galaktosa
Maltosa
Laktosa
Sukrosa
Amilum
Kanji
-
-
-
-
-
-
+
-
Tidak mengandung amilum
Tidak mengandung amilum
Tidak mengandung amilum
Tidak mengandung amilum
Tidak mengandung amilum
Tidak mengandung amilum
Mengandung amilum
Tidak mengandung amilum

 Pembahasan
            Dari hasil pengamatan diatas bahwa dari tujuh macam bahan yang diuji (larutan karbohidrat) yaitu : glukosa, fruktosa, galaktosa, maltosa, laktosa, sukrosa, amilum, ternyata hanya satu bahan yang ditemukan apakah bahan itu terdapat amilum atau tidak. Bahan tersebut adalah amilum. Hal ini disebabkan karena bahan tersebut termasuk polisakarida yang banyak terdapat di alam dan amilum juga dapat dihidrolisis sempurna dengan menggunakan asam sehingga menghasilkan glukosa. Glukosa, fruktosa, galaktosa, sukrosa, laktosa. Pada saat diteteskan larutan iodium menghasilkan warna kuning karena monosakarida dengan disakarida tidak dapat dihidrolisis sempurna dengan asam.
            Pada bahan yang diuji menjadi standar apakah bahan tersebut mengandung amilum atau tidak dilihat pada perubahan warna. Kalau bahan yang diuji warnanya berubah menjadi biru berarti bahan tersebut terdapat amilum, amilum yang diamati ternyata berbeda-beda.
Amilum termasuk polisakarida. Polisakarida memiliki struktur yang spiral (menutup) yang pabila polisakarida ini (amilum) ditetesi Iod, maka molekul Iod akan terperangkap di dalamnya. Akibatnya larutan ini  akan berwarna biru.
Ketika dipanaskan, amilun kan terhidrolisis menjadi monosakarida sehingga Iod bias terlepas. Selanjutnya ditambahkan NaOH maka I- akan bereaksi dengan Na+ membentuk NaI, akibatnya larutan  akan menjadi bening.
Hal ini tidak berlaku untuk jenis-jenis sakarida yang lain seperti monosakarida, disakarida, dan oligosakarida karena struktur mereka masih sederhana.
Apabila dipanaskan maka ikatan antara Na dan I kembali renggang sehingga apabila didiamkan bias balik lagi dan terbentuk warna biru kembali.
Pada percobaan yang dilakukan larutan polisakarida yang telah ditambahkan dengan iodium ternyata tidak terjadi perubahan warna seperti yang diharapkan, yaitu warna biru melainkan warna yang ada yaitu warna kuning. Jadi percobaan yang dilakukan dianggap gagal karena tidak sesui dengan prinsipnya yaitu iodium meberkan warna kompleks dengan polisakarida. Tepung memberikan warna biru pada iodium , glikogen dan tepung yang sudah dihidrolisis sebagian (eritrodekstrin) memberikan warna merah sampai coklat dengan iodium.
Penyabab tidak adanya warna biru setelah di reaksikan dengan iodium kerena pada saat pengasaman larutan HCL yang digunakan adalah HCL 0,1 M, sedangkan yang seharusnya digunakan adalah HCL 3 M. sehingga menyebabkan warna yang dihasilkan berwarna kuning.
 Kesimpulan
            Dari hasil pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa iodium memberikan warna komplek pada polisakarida, sebab polisakarida dapat dihidrolisis dengan menggunakan asam, maka warna yang dihasilkan akan menjadi biru dan menandakan bahwa pada polisakarida ini mengandung amilum. Lain halnya dengan disakarida dan monosakarida, dia hanya dapat dihidrolisis dengan basa.







6) Hidrolisis Polisakarida
Rounded Rectangle:
Rounded Rectangle:
Rounded Rectangle:
 





























Menit ke
Warna yang timbul pada
Amilum
Kanji
0
Ungu
Ungu
2-10
Ungu
Ungu
10-20
Ungu
Ungu
22
Ungu
Kuning

Pembahasan
            Dari hasil pengamatan diatas  jenis polisakarida yang diuji yaitu amilum setelah dicampurkan dengan HCl lalu dipanaskan kemudian ditetesi dari setiap tabung dan diambil satu tetes larutan iodium ternyata jenis karbohidrat diatas mempunyai warna berbeda pada menit yang berbeda pula. Hal ini disebabkan oleh konsentrasi larutan yang diuji berbeda-beda, dimana salah satu faktor yang menyebabkan laju reaksi adalah konsentrasi suatu larutan. Hidrolisis yang terjadi pada percobaan ini (hidrolisis polisakarida) terjadi karena polisakarida hanya dapat dihidrolisis dengan asam, dan juga polisakarida tidak mempunyai sifat mereduksi.
            Penetasan iodium pertama menit ke nol pada larutan karbohidrat yang sebelumnya telah ditetesi HCl 3 M terjadi perubahan warna ungu tua pada larutan amilum dan kanji, ini menandakan bahwa larutan kanji dan amilum masi mengandung amilum.pada 2 menit berikutnya warnanya masi tetap sama, sampai pada menit ke 22 warnanya masi tetap ungu. Nanti stelah menit ke 22 pada larutan kanji warnanya menjadi kuning, ini menandakan bahwa larutan kanji sudah bukan amilum lagi.
            Kemudian larutan tersebut di tambahkan masing-masing pereaksi benedict dan barfoed. Lalu dipanaskan selama beberapa menit tetapi hasil warnanya menjadi biru muda. Ini menandakan larutan tersebut bereaksi tetapi belum mencapai titik akhir dari reaksi.larutan tersebut masi berupa oligosakarida.

Kesimpulan
            Dari hasil pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa polisakarida ynag terhidrolisis karena pengaruh asam yang dapat menghidrolisis polisakarida tersebut. Konsentrasi larutan yang diuji pada percobaan diatas memerlukan waktu yang berbeda-beda tergantung pada konsentrasi karbohidarat yang diperiksa.
jawaban tugas 
1.       jelaskan mengapa terjadi perubahan warna saat dilakukan tes iodium dari waktu ke waktu?
Perubahan warna yang terjadi pada jenis karbohidrat disebabkan oleh kandungan gula dari masing- masing karbohidrat.
 
7) Tes Asam Mukat Untuk Glukosa
                        Gambar Hasil Pengamatan

Rounded Rectangle:  Rounded Rectangle:
 







                           Galaktosa                                              Glukosa                   
Pembahasan
            Dari hasil pengamatan diatas bahwa pembentukan endapan kristal asam mukat berarti menunjukkan adanya galaktosa, dan bahan yang digunakan adalah larutan glukosa dan galaktosa yang telah ditambahkan dengan air masing-masing 1 ml asam nitrat pekat.
            Kristal yang terbentuk pada galaktosa dan galaktosa ini disebabkan oleh adanya asam  nitrat pekat dalam keadaan panas. Kemudian di diamkan 1 malam, Sehingga galaktosa kurang larut dalam air, dan juga kristal yang terdapat pada asam musat mudah dimurnikan yang menandakan bahwa kristal yang terbentuk dapat menunjukkan adanya galaktosa.  Kristal tersebut apabila di lihat kasat mata tidak kelihatan, nanti menggunakan mikroskop kemudian kristal tersebut dapat terlihat. Tapi kristal yang dihasilkan pada percobaan ini hanya sedikit. Ini disebabkan pada saat setelah dipanasi tabung reaski tidak langsung ditutup dengan alumonium foil atau tisu, sehingga mungkin talah terkontaminasi dengan senyawa-senyawa lain.
Kesimpulan
            Dari hasil pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa kristal yang terbentuk pada percobaan ini menandakan bahwa terdapa galaktosa, dimana asam musat yang dihasilkan oleh galaktosa kurang larut dalam air. Kristal asam musat mudah dimurnikan dan diketahui bentuk kristal.
DAFTAR PUSTAKA
Abdurahmat,S, Asep. 2010. Bahan ajar dan penuntun biokimia. Gorontalo:  Universitas negeri Gorontalo.
Anonim, 2010. Karbohidrat terdapat di:


 g

Tidak ada komentar:

Posting Komentar